PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini negara
Indonesia masih belum bisa terbebas sebagai negara jajahan. Jajahan memang
masih identik dengan perang, hanya saja dalam rangkaian yang terjadi di masa
ini Indonesia dijajah bukan dalam bentuk perang pertumpahan darah tetapi perang
dalam segi ketergantungan kehidupan.
Ekspor impor yang tidak seimbang membuat masyarakat hampir 90% tidak mengetahui
produk dalam negeri dan membuat masyarakat tergantung pada produk luar negeri.
Faktanya bukan
hanya orang dewasa yang sudah mengetahui branded terkenal, para generasi muda
pun tak sedikit yang memilih produk-produk luar negeri yang bermerk terkenal. Semua itu membuat negara
kita semakin jauh dari kata maju. Persaingan teknologi, ekonomi, dan industri
yang ketat di ranah Internasional membuat negara kita sedikit sulit untuk
beradaptasi. Memang tak sedikit entrepreneur yang berasal dari negara kita
telah memasuki zona persaingan Internasional tapi semua itu hanya sedikit
membantu memperkenalkan Indonesia di kancah mancanegara. Memikirkan hal seperti
ini juga sudah termasuk kedalam sikap pembelaan bagi negara.
Dengan kata lain,
sikap bela negara dapat ditijau dari usaha yang akan kita lakukan untuk
membebaskan Indonesia dari ranah jajahan yang membuat Indonesia sulit bergerak
untuk maju. Dengan terbebasnya Indonesia dari jajahan ini akan membuat negara
Indonesia menjadi negara yang dipandang baik oleh negara lain dalam
bidang-bidang tertentu. Namun kesadaran masyarakat Indonesia menjadi salah satu
masalah yang susah untuk dibenahi. Oleh karena itu, solusi dalam masalah ini
kurang lebihnya bisa meningkatkan sikap nasionalisme dalam membela negara. MENGEPAKKAN
SAYAP INOVASI UNTUK PEMBANGUNAN INDONESIA , judul yang sedikitnya mendekati
bahasan yang akan dijabarkan di makalah ini. Judul ini penting karena
memperlihatkan sikap nasionalisme dalam bela negara itu sendiri.
Tujuan
Menjabarkan
arti dari Bela Negara dan sikap yang
bernilai nasionalisme dengan faktor-faktor yang mengakibatkan Negara Indonesia
menjadi Negara jajahan serta menguraikan solusi-solusi untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan
kata “jajahan” dari Indonesia dengan
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang terdapat di Indonesia.
PERMASALAHAN
Jajahan yang terjadi di Indonesia
membuat tingkat perekonomian Indonesia tidak mengalami peningkatan, hutang yang
sangat banyak membuat negera Indonesia seakan menjadi konsumen tetap untuk
tempat penjualan produk negara yang dikenai hutang. Sumber daya manusia yang
masih belum memasuki kriteria berkualitas internasional menjadi masalah dalam
hal ini.
Indonesia yang berbasis
Agribisnis menjadi target pemerintah untuk membuat Indonesia menjadi negara
yang dianggap maju. Dengan cara mengubah persentase wirausaha dari 0.18%
menjadi minimalnya 2%, seperti halnya yang di utarakan oleh Singapura. Namun masyarakat
Indonesia yang acuh tak acuh membuat semua itu hanya menjadi bualan belaka.
Pemerintah bahkan tidak
memberi penghargaan pada anak bangsa dalam hal inovasi yang telah mereka ciptakan.
Hal tersebut membuat para generasi muda enggan untuk mengembangkan kembali
inovasi-inovasi yang bahkan masih banyak yang bisa diciptakan agar bisa membuat
Indonesia keluar dari ranah jajahan dan berdiri sendiri dengan brandit sendiri
dan berkecimpung dalam bidang wirausaha dengan produk sendiri.
PEMBAHASAN
Bela Negara adalah sikap dan
perilaku warga negara dalam mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Setiap warga negara berhak dan wajib untuk ikut serta
dalam usaha pembelaan negara. Kesadaran bela negara hakikatnya kesediaan
berbakti pada negara dan kesediaan berkorban dalam membela negara. Bela negara
hakekatnya merupakan sikap rela berkorban dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa. Bela negara selalu berkembang dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu
dalam memperjuangkan terwujudnya bela negara perlu jaminan agar tetap mencintai
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keadaan acuh tak acuh masyarakat Indonesia
yang membuat arti dari yang dijabarkan diatas tidak sesuai.
Solusi yang dapat
diterapkan untuk menanamkan sikap nasionalisme dalam bela negara dengan cara
menerapkan sistem kependidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi karena tidak
semua perguruan tinggi mewajibkan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Media
massa juga menjadi acuan penting untuk menanamkan sikap bela negara karena
dapat memberi sugesti kepada masyarakat agar dapat berperan serta dalam bela
negara.
Saat ini angka
impor di Indonesia lebih tinggi di banding angka ekspor karena indonesia masih
bergantung kepada produk luar negeri. Produk dalam negeri seakan dijajah oleh
produk luar negeri. Hal ini disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang
beranggapan bahwa produk impor memiliki kualitas yang lebih baik dibanding
produk lokal. Padahal, banyak produk impor berasal dari produk lokal yang
diproduksi ulang di luar negeri.
Indonesia
memiliki potensi sumber daya manusia yang mampu menghasilkan produk yang
berkualitas, salah satunya dalam hal inovasi. Menurut data terbaru GII 2013,
Indonesia menduduki ranking 85 dari 142 negara
dalam berinovasi. Namun, ada beberapa
aspek pendukung inovasi yang harus dikembangkan lebih oleh Indonesia yaitu
dalam hal regulasi bisnis, kemahiran bisnis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Solusi
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menumbuhkan budaya
inovasi dengan membentuk suatu komunitas. Di dalam komunitas tersebut anggota
dapat berinteraksi dan saling berbagi informasi mengenai pekembangan inovasi.
Mereka juga dapat mengadakan event tentang
inovasi dan memberikan penghargaan kepada para peserta event tersebut. Penyuluhan
dapat diberikan kepada para inovator tersebut agar mereka dapat mengembangkan
inovasi mereka sampai taraf industri.
Hal tersebut dapat meningkatkan angka pengusaha di Indonesia yang saat ini baru
mencapai 0.18% masih jauh dari harapan untuk mencapai negara maju.
KESIMPULAN
Dari permasalahan yang telah
dibahas, dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan inovasi perlu menanamkan
sikap bela Negara . Diawali dengan memberikan mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi dengan bekal pendidikan yang berkompeten,
serta menghargai produk lokal dan selalu ingin mengembangkan inovasi agar
terciptanya Negara yang dapat memanfaatkan sumber daya.
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti , P.A. (2001).
Sadar Bela Negara. Bahan Kuliah
Kewiraan, Program Diploma –Tehnik Instrumentasi dan Kontrol, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Safroedin Bahar, dkk (1989)
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
Tahap Lanjutan.
STIE-Perbanas. Intermedia,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar